Penulisan
Ciri Khas Suatu Daerah dan Nama/ Jenis Sesuatu
Huruf kapital tidak
dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai
penjelas nama jenis.
Contoh:
Ibu
menanam nangka belanda.
Keberadaan
badak jawa terancam punah.
Jumlah
harimau sumatera semakin sedikit.
Ayah
membeli kunci inggris.
Aku
menyukai kucing persia.
Dia
suka makan petai cina.
Dawet
gula jawa terasa nikmat.
Dia
suka minum jus terong belanda.
Ada
berbagai jenis pisang, salah satunya pisang
ambon.
Ukuran
jeruk bali itu sangat besar.
Pak
Budy menanam pisang ambon.
Slamet
memakan bika ambon.
Gilang
mendapat jalak bali.
Huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama diri atau nama geografi jika kata yang mendahuluinya
menggambarkan kekhasan budaya.
Contoh:
Nikmat
sekali sarapan coto Makassar.
Ayra
suka ramen Jepang.
Ayah
melihat pembuatan batik Pekalongan.
Syarif
memakan dodol Garut.
Makanan
wajib dinikmati di pasar malam adalah kerak
telur Jakarta.
Paman
suka makan ketoprak Jakarta.
Jangan
lupa membeli apel Malang
Pak
Bejo berjualan tahu Sumedang.
Harga
soto Betawi lumayan terjangkau di
kantong anak kos.
Jangan
lupa menikmati soto Kudus.
Aku
suka makan kurma Arab.
Jangan
lupa membeli bakpia Pathok!
Bapak
membeli dua mangkuk bakso Wonogiri.
Belilah
pie Bali dengan jumlah banyak!
Rasa
soto Semarang sangat unik.
Rumahnya
penuh ukiran Jepara.
Rebung
adalah bahan dasar membuat lumpia
Semarang.
Nita
suka dengan batik Solo.
Reishan
berjualan nasi Padang.
Clara
memasak soto Lamongan.
Nafi
membeli peuyeum Bandung.
Ayu
membeli pempek Palembang.
Aku
suka sekali makan asinan Bogor.
Radika
sedang makan gudeg Yogya.
Hampir
di tiap kota selalu ada yang menjual sate
Madura.
2 Komentar untuk "Penulisan Ciri Khas Suatu Daerah dan Nama/ Jenis Sesuatu"
apel malang nama jenis, harusnya tetap huruf kecil Non!
lihat buku pedoman lagi, ya!
Terima kasih banget kak! http://semutaspal.com/huruf-kapital/