Adakah
di antara kamu yang ketakutan saat diminta untuk menulis? Menulis di sini bisa
beragam pengertian lho ya. Bisa menulis karangan indah, menulis pengalaman,
bahkan menulis status di facebook juga merupakan aktivitas menulis.
Ada banyak orang yang mengatakan
jika pekerjaan menulis itu sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Banyak alasan
yang berkembang, misalnya saja “Aku tidak bisa merangkai kata”, “Aku kesulitan
mencari ide”, “Aku sudah mencoba tetapi selalu gagal di tengah jalan”, atau
alasan paling sering orang katakan adalah “Aku tidak berbakat”. Kamu pasti tidak masuk kategori para pengkoleksi alasan
tersebut kan?
Kegiatan apapun pastinya akan sulit
dilakukan jika kita tidak mengetahui caranya, tidak menjadikan sebuah
kebiasaan, ataupun tidak melakukannya secara bahagia. Coba kamu ingat kembali,
sering kali saat pelajaran Bahasa Indonesia, kamu diminta oleh ibu guru untuk
membaca karangan yang jumlah halamannya melebihi batas wajar ala kamu. Batas
wajar di sini dimaksudkan melebihi ‘mampu’ yang kamu batasi. Misalnya saja kamu
diminta membaca novel dengan jumlah halaman lebih dari 100 lembar dalam waktu
seminggu. Pasti kamu langsung berpikir BERAT SEKALI. Hal ini dikarenakan kamu
tidak terbiasa membaca. Namun akan menjadi hal yang biasa jika kebiasaan
tersebut diulang-ulang terus sehingga menjadi kebiasaan yang baik, yaitu
terbiasa membaca. Ditambah lagi ada motivasi dalam diri kamu untuk mau membaca
apapun jenis bacaannya. Wah, pastinya keren sekali hasil akhirnya nanti.
Sama seperti kegiatan membaca,
kegiatan menulis pun akan menjadi kegiatan yang menyenangkan jika kamu
menjalani sebagai sebuah kebiasaan. Jangan jadikan kegiatan menulis itu sebagai
beban, namun jadikan kegiatan menulis sebagai ajang untuk menghibur diri.
Sebagai contoh jika kamu baru sedih, bisa banget lho ya jika menuangkan kesedihan
tersebut menjadi sebuah cerita. Atau pun saat kamu baru senang, bisa juga
menuangkannya dalam bentuk puisi. Menulis itu sangat mengasyikkan, karena bisa
kita jadikan sebagai wahana curhat, melepaskan beban hidup yang ada.
Manfaat lain kegiatan menulis selain
sebagai wahana merefreskan pikiran, menulis juga bisa melatih otak dan tangan
kita. Saat otak secara spontan ‘menelurkan’ ide, maka tangan akan lincah beraktivitas
menuliskan ide tersebut dan ini berlaku untuk kebalikannya ya!
Kamu bisa mulai berlatih menulis
dari hal-hal sederhana. Misalnya saja perasaan begitu bahagianya kamu saat
mendapatkan nilai ulangan dengan hasil yang memuaskan. Kamu bisa menuliskannya
dalam cerita. Nah, cerita tersebut tidak harus ditulis tangan, bisa kita ketik
sebagai status di facebook. Bukan berarti kita belajar untuk menyombongkan diri.
Kita harus berpikiran positif, siapa tahu tulisan tentang keberhasilan kamu
tadi bisa menjadi motivasi orang lain saat membacanya.
Selain mencari ide dan media
penuangan yang sederhana, kamu juga bisa memilih penggunaan bahasanya dengan
ragam non formal. Jadi kamu bisa asyik menuliskannya dan tidak terkesan kaku.
Menulis adalah hal yang unik. Ada
sensasi yang berbeda saat kita bisa menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah
kebiasaan. Kebiasaan menulis inilah yang pada akhirnya akan menjadi candu dan
kita akan merasa ada yang ‘kurang’ jika belum menulis. Sensasi istimewa lainnya
yang bisa kita rasakan adalah saat kita sukses menyelesaikan tulisan kita
dengan sempurna. Wow, rasa bahagianya benar-benar terasa berbeda, karena
pastinya terselip rasa bangga karena sudah sukses berjuang. Tapi sekali lagi, kamu
tidak boleh sombong ya! Sikapi kesuksesan ini dengan happy lalu nikmatilah sewajarnya saja. Jadi,
ayo kita mulai menulis, karena menulis itu sangat mengasyikkan dan memiliki
banyak manfaat.
0 Komentar untuk "Menulis Itu Candu"