Siang ini udara terasa lembab, maklum saja semenjak pagi mentari tak menampakkan senyumnya sedikit pun. Seperti biasa aku mengerjakan tugas mengajar lalu disambung dengan tugas piket siang.
Tak
kuduga guru Pengembangan Diri (PD) tata boga tidak datang. Otomatis aku harus
memberanikan diri mengajar tata boga dengan degup jantung berdetak lebih cepat.
Maklum saja karena aku tidak terlalu mahir memasak wkwkwk.
Sebenarnya
bisa saja aku menolak permintaan para siswa untuk mengajari mereka memasak,
tetapi aku tak tega membuat mereka kecewa. Terlebih lagi bahan menu praktik
hari ini sudah mereka persiapkan dari rumah.
Ok,
saatnya eksekusi. Menu yang menjadi tantangan hari ini adalah Cinlok Keju.
Pertama
tentu saja para siswa diminta membentuk kelompok. Kali ini ada dua kelompok
yang akan memasak. Selanjutnya bahan berupa tepung terigu dan tepung tapioka
ditakar. Karena tidak ada timbangan, maka aku inisiatif menggunakan gelas
sebagai takaran. 1, 5 gelas untuk tepung terigu dan 1 gelas untuk tepung
tapioka.
Tepung
tadi dicampur dan ditambah dengan bawang putih yang sudah dihaluskan (harusnya
ditumbuk, berhubung tidak ada cobek, akhirnya bawang dihaluskan dengan cara
diparut ). Kemudian ditambah dengan potongan daun bawang, merica halus, garam, penyedap
rasa, serta air hangat secukupnya. Tahap selanjutnya adalah diaduk sampai kalis
(tidak lengket).
Ketika
adonan sudah kalis, maka dibuat bulatan kecil dan diisi potongan daun bawang.
Serunya kegiatan memasak kali ini karena pesertanya banyak, maka kegiatan
mencetak cilok dilakukan secara berjamaah. Seru sekali. Setelah semua adonan
menjadi bulatan kecil, tahap selanjutnya adalah memasaknya dengan air mendidih.
Nah, kali ini muncul lagi masalah baru. Karena memasak airnya menggunakan wajan
(belum memiliki panci pengukus), maka air tidak kunjung mendidih. Terpaksa kami
menggunakan wajah lain sebagai tutup.

0 Komentar untuk "Kisah Seru: Mendadak Menjadi Guru Tata Boga"